Setelah melihat beragam model rumah minimalis, barangkali
Anda bertanya. Apakah harus memilih rumah yang atapnya beton atau genteng? Atau
pilih yang jendela kacanya besar-besar dan beragam pertanyaan lain.
Menurut Bambang Eryudhawan, Ketua Ikatan Arsitek Indonesia
(IAI) DKI Jakarta, model minimalis yang baik adalah yang sesuai dengan iklim
tropis. Gaya minimalis tapi tetap punya atap. Selain itu dalam memilih jangan
hanya terpikat pada keindahan fasadnya.
Yang terpenting dicermati adalah lay-out ruangnya: apakah
sesuai dengan iklim Indonesia atau tidak. “Secantik-cantiknya fasad rumah,
kalau layout-nya tidak cocok dengan kebutuhan, jangan dipaksakan,” katanya.
Yang ideal ruang-ruangnya fungsional, hubungan antar-ruang
terkoordinasi dengan baik, udara bisa mengalir lancar ke dalam rumah, begitu
pula sinar matahari pagi. Jadi, keberadaan bukaan dan ventilasi udara penting
pada rumah minimalis.
Selain itu kalau hujan rumah tidak tampias atau bocor, pada
musim kemarau rumah tidak panas. Pastikan juga dinding rumah tidak banyak terkena
sinar matahari langsung. Pasalnya, menurut Imelda Akmal, Principal Imelda Akmal
Architecture Writer, dinding tembok menyerap panas pada siang hari, dan dilepas
pada malam hari. Karena itu rumah yang temboknya banyak terkena sinar matahari
langsung, terasa panas pada siang dan malam hari.
Ada alternatif lain mengenai cara bagaimana agar bisa
memiliki rumah minimalis yang sesuai dengan pribadi kita, yaitu dengan memilih
desain-desain rumah minimalis yang sesuai dengan keinginan kita. .Di sana kita bisa memiliki banyak
pilihan, baik dari segi interior, eksterior, desain kamar tidur, desain kamar
mandi, desain ruang keluarga, desain dapur, bahkan pilihan furniture-nya juga
tersedia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar